Tiga Golongan Manusia Pada Hari Kiamat 1.Golongan Orang yang Beriman Paling dahulu adalah orang-orang yang didekatkan dengan Allah 2.Golongan Kanan alangkah mulianya golongan ini 3.Golongan Kiri alangkah sengsaranya golongan ini! QS:Al-Waqi'ah

Minggu, 26 Mei 2013

Mensyirikan Kiswah

Kiswah Ka’bah
REP | 18 November 2010 | 12:31 
Kiswah (Kelambu) Ka’bah merupakan salah satu penutup yang ada di sekeliling Ka’bah. Sebuah kelambu yang terbuat dari sutera halus, berwarna hitam dan bersulamkan kaligarafi dan khat ayat-ayat suci Al-Qur’an.  Kiswah Ka’bah diganti biasanya setahun  sekali pada musim haji, atau tepatnya pada tgl. 9 Zulhijjah setiap tahun ketika jamaah haji sedang berada di padang Arafah melaksanakan wukuf. 

Sebagaimana lazimnya seluruh jamaah haji diberangkatkan sehari sebelum wukuf atau tgl. 8 Zulhijjah. Sejak Zuhur hingga malam jamaah berbondong-bondong meninggalkan kota Makkah menuju Arafah, sehingga Makkah, khususnya Masjidil Haram menjadi sepi dari keramaian jamaah. Mengingat wukuf merupakan rukun haji dan barangsiapa yang berhaji tidak sempat wukuf di Arafah maka hajinya tidak sah sehingga tidak ada jamaah yang mau mengambil resiko seperti itu mau coba-coba tidak ikut rombongan ke Arafah.
Nah, pada tgl 9 Zulhijjah tersebut, biasanya sejak pagi hari, pemerintah Arab Saudi melakukan penggantian Ksiwah Ka’bah. Saya sengaja pada suatu musim haji sengaja ingin melihat langsung bagaiman sih proses penggantian Kiswah tersebut. Dari Jeddah saya menuju Makkah dengan kendaraan oomprengan (taksi) dan turun di dekat Masjidil Haram. Disitu suasana lengang, cuma ada beberapa orang saja yang melakukan tawaf, sehingga bila ingin mencium Hajar Al-Aswad juga hanya mengantri beberapa saat saja sudah dapat menciumnya. Beberapa petugas sedang memasang kelambu Ka’bah, terutama oleh tenaga buruh berkebangsaan Keling (India, Pakistan, Bangladesh maupun Srilanka). Biasanya mereka banyak yang menjadi petugas kebersihan di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi. Nampak beberapa pejabat di lingkungan Masjidil Haram mengatur pemasangan Kiswah tersebut, khsususnya di daerah yang bersiku karena harus dijahit maupun letak di berbagai tempat yang harus dirapikan. Karena sudah pakar tidak ada kesulitan mereka memasangnya.
Kiswah Ka’bah saat ini diproduk oleh pabrik Kiswah ka’bah yang dimiliki pemerintah Arab Saudi. Setiap tahun sejak Kiswah baru dipasang dipersiapkan pembuatan Kiswah untuk pemasangan berikutnya, begitu dst. Sehingga tidak ada putus-putusnya para pegawai mengerjakan proses pembuatan Kiswah tersebut. Biaya Kiswah tersebut mencapai US $ 5 juta ( kl Rp. 45 miliar).
Saya selalu mendapatkan orang-orang tertentu yang menawarkan guntingan Kiswah Ka’bah untuk dijual. Terutama mereka menawarkan kepada pejabat Konsulat dan diplomat atau jamaah haji kelas VIP. Karena sesuatu yang sifatnya eksklusif sehingga ditawarkan cukup mahal. Memang ada juga jamaah atau orang  yang membeli walau hanya beberapa cm potongan Kiswah tersebut. Padahal pemerintah Saudi, terutama ulamanya yang berfaham Wahabi melarang hal-hal yang seperti itu dan dianggapnya sebagai bid’ah dan menyesatkan. Namun, karena soal bisnis sehingga norma-norma agama menjadi luntur dan kalah dengan persoalan yang berhubungan dengan fulus.
salam.....

Peringatan kepada mukmin, jangan lah menjadikan sesuatu benda menjadi jimat yang bisa mendatangkan kekufuran dan kemusrikan. Janganlah membeli atau berniat untuk membeli potongan kiswah untuk  menghindari hal-hal yang mudharat, jaga aqidah kalian Insyaallah semoga petunjuk-Nya selalu mengiringi dimana kalian berada sehingga terhindar dari syirik

Sabtu, 18 Mei 2013

Prosesi Penggantian Kiswah



Kiswah, Kain Penutup Ka'bah

Fakta Di Balik Kain Penutup KA'BAH
MUNGKIN sudah tidak aneh lagi melihat kain hitam yang menutupi Ka’bah. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa selimut Ka’bah yang dinamakan “Kiswah” itu ternyata harganya sangat mahal, yaitu 20 juta real atau sekitar Rp 50 milyar.
Kiswah, Kain Penutup Ka'bah
Kiswah, Kain Penutup Ka'bah
Ka'bah tanpan kiswah
Ka'bah Tanpa Kiswah
Selimut Ka’bah itu terbuat dari sutera murni berwarna hitam pekat. Kiswah dihiasi benang berlapis emas dan perak untuk membuat sulaman kaligrafi berupa ayat-ayat Al-Quran dan ornamen-ornamen bernuansa Islam.
Tulisan itu membentuk angka V (angka tujuh dalam tulisan Arab). Salah satu kalimat yang ditulis di Kiswah Ka’bah adalah Allah Jalla Jalalah, Laailaahaillallah, Muhammad Rasulullah.

 

Terdapat lima bagian Kiswah yang menutupi Ka’bah. Empat bagian untuk menutupi empat sisi Ka’bah, termasuk bagian atasnya. Sedangkan satu bagian lagi untuk menutup bagian pintu. Ka’bah telah dipilih Allah Swt sebagai Baitullah atau rumah Allah yang menjadi pusat kiblat bagi seluruh umat Islam di dunia untuk melakukan shalat lima waktu.
Kiswah pertama kali dibuat oleh seorang pengrajin bernama Adnan bin ‘Ad dengan bahan baku kulit unta. Namun dalam perkembangannya, Kiswah dibuat dari kain sutera. Untuk membuat sebuah Kiswah diperlukan 670 Kg bahan sutera atau sekitar 600 meter persegi kain sutera yang terdiri dari 47 potong kain. Masing-masing potongan tersebut berukuran panjang 14 meter dan lebar 95 cm.

 

Ukuran itu sudah disesuaikan untuk menutupi bidang kubus Ka’bah pada keempat sisinya. Sedangkan untuk hiasan berupa pintalan emas diperlukan 120 Kg emas dan beberapa puluh kilogram perak. Sejak 1931, Kiswah untuk menutupi Ka’bah diproduksi di sebuah pabrik yang terletak di pinggir kota Mekkah. Dalam pabrik tersebut, pembuatan Kiswah dilakukan secara modern dengan menggunakan mesin tenun modern pula. Di pabrik Kiswah yang areanya seluas 10 hektare itu dipekerjakan sekitar 240 pengrajin Kiswah.
 

Di balik Kiswah hitam, ada kain berwarna putih yang disebut Bithana Kiswah. Kain itu berfungsi untuk menyerap uap dari dinding Ka’bah dan menghalangi panas yang diserap dari kain Kiswah yang hitam. Kian ini mengandung daya serap tinggi untuk menghindarkan panas yang berlebihan dan mencegah dinding Ka’bah retak.

Sumber: http://www.tnol.co.id/bugar/22340-kiswah-kain-penutup-kabah.html

Kain Kiswah Penutup Ka'bah

Kain Ka'bah Tuan Presiden 
TEMPO.CO , Mekah -  Sepotong kain bisa berubah menjadi azimat. Dulu, imajinasi kanak-kanak saya mempercayai hal itu. Ketika menonton seorang jawara di pasar malam yang sama sekali tak terluka setelah menyabetkan parang berulang-ulang ke tubuhnya sendiri, anak-anak bersorak. Mereka begitu percaya pada kabar yang ditiupkan: ilmu kebal sang jawara didapat dari jimat yang tersimpan di ikat pinggangnya. Apa itu? Kain Ka'bah.
 Kain Ka'bah Tuan Presiden  
Saya tak tahu entah diapakan sobekan kiswah atau kain Ka'bah itu sehingga tubuh pemakainya tak pernah berdarah. Seseorang menyebutkan kain itu dicelupkan ke air putih sebelum air ini ditenggak sang jagoan. Entah sudah berapa puluh kali »air sakti” itu diminum sehingga kain tersebut tampak putih kusam. Tak terpikir dalam benak kanak-kanak bahwa mustahil selubung Ka'bah tersebut berwarna putih, kecuali selebritas pasar malam tersebut hidup di zaman Nabi Muhammad yang memang memilih kain putih dari Yaman untuk menutup Ka'bah.
 
Bagaimana mungkin ia bisa menyobek kiswah yang sebenarnya tebal itu? Kiswah juga tampak begitu kuat dengan cincin-cincin yang mengunci di kaki-kaki bangunan Ka'bah yang bertinggi 14 meter itu. Di sekeliling Ka'bah, polisi dengan mata nyalang juga mengawasi dengan ketat setiap anggota jemaah yang berbuat ganjil. Setiap bidah yang bisa menggiring kepada kemusyrikan tak mendapat tempat di Tanah Suci.
Tapi, apa yang mustahil di tangan anak-anak? Semua tampak hidup di alam pikiran anak-anak. Dalam alam pikiran para bocah ini, rebusan kain ini tak cuma punya tuah ilmu kebal, tapi juga bisa menyembuhkan rupa-rupa penyakit. Pendek kata, kain ini tergolong jimat sapu jagat. Semua bisa, meski tak pernah terbuktikan.
 
Imajinasi kanak-kanak yang mengundang senyum inilah yang muncul kembali dalam ingatan ketika saya mengunjungi pabrik pembuatan kiswah di kawasan Ajyad di Mekah, Arab Saudi, pertengahan April lalu. Kunjungan ini dilakukan setelah 22 orang pengajar universitas dan pesantren dari berbagai daerah yang diundang Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia melaksanakan ibadah umrah pada pertengahan April lalu.
Saya jelas punya kesempatan lebih besar dibanding jawara pasar malam itu untuk mendapatkan potongan kiswah. Tak cuma melihat, saya bisa memegangnya langsung, nyaris tanpa pengawasan. Saya juga dengan mudah bisa mengambil gulungan benang sutra, bahan pembuatan kiswah, dari puluhan mesin pemintal yang berbaris rapi di pabrik yang telah berdiri selama 30 tahun itu. Saya bisa merasakan kelembutannya, bahkan mencium aroma pintalannya. Saat itu, kesempatan menggenggam ”ilmu kebal” benar-benar berada di depan mata.
 
Tapi saya justru lebih terpesona menyaksikan gerakan puluhan seniman yang menyulam secara manual kain tersebut ketimbang tenggelam dalam mitos masa kecil. Ada 285 karyawan, dari yang bertugas menenun, memberi warna hitam, emas, dan perak, lalu membuat kaligrafi, merajut kain dasar, kemudian memprogram kalimat-kalimat tauhid di komputer sebelum ditorehkan ke permukaan kain, hingga tugas para penyulam itu. Mereka tampak khusyuk menikmati setiap jalinan benang yang ditisikkan ke dalam kain hitam.
»Mereka bekerja penuh konsentrasi, tak boleh salah,” kata Ali bin Suud, juru bicara pabrik kiswah yang berada di bawah Jawatan Wakaf Kerajaan Arab Saudi itu. Saya melihat tak jauh dari Ali, seorang karyawan yang terbatuk-batuk dan menghentikan pekerjaannya. Segera terpikir, ia yang sehari-hari menyentuh kain yang dalam bayangan masa kecil seharusnya ”menyembuhkan” itu ternyata terserang flu. Ah, berantakan sudah imajinasi yang telah bertahan bertahun-tahun.
 
Di pabrik dengan luas 10 hektare itu, 85 penyulam bekerja menyelesaikan dua kiswah setiap tahun. Satu kiswah dipasang di bangunan yang menjadi kiblat umat Islam seluruh dunia itu. Tingginya 14 meter dan memiliki lebar 7,5 meter pada tiap sisinya. Jadwal pemasangan kiswah itu selalu tetap: tiap tanggal 9 Zulhijah, ketika jemaah haji berangkat ke Arafah untuk memulai rangkaian ibadah haji. Kiswah satu lagi? ”Jadi cadangan, digunakan jika kain yang pertama cacat atau robek ketika dipasang.”
 
Puluhan seniman itu menyulam selama 8,5 bulan. Mereka mengerjakannya dalam 47 potong kain. Sebagian mengerjakan potongan kain yang bertulisan kalimat syahadat, sebagian lagi menyulam surat Ali Imran ayat 96, Al-Baqarah ayat 144, surat Al-Fatihah, dan surat Al-Ikhlas. Ada pula yang merajut asma-asma Allah yang dimuliakan. ”Pengerjaannya per bagian, lalu dijahit menjelang dipasang di Ka'bah,” kata Ali.
Seluruh proses itu membutuhkan 999 gulung benang sutra yang jika dibentangkan panjangnya lebih dari satu kilometer per benang. Berat benang sutra tersebut mencapai sekitar 670 kilogram. Ini belum termasuk bordir yang berisi 15 kilogram benang emas. Lantaran menggunakan bahan baku yang sangat berharga seperti sutra, emas murni, maupun perak, harga produksi kiswah pun sangat mahal, sekitar Rp 50 miliar!
 
Dari mana sutra-sutra mahal itu didapat? ”Sutra diimpor dari Italia, mesin pemintalnya dari Swiss,” kata Ali. Sutra terbaik Italia berpusat di Provinsi Firenze, sebuah daerah yang sering disebut sebagai ”ibu kota Eropa untuk komoditas sutra dan wol”. Firenze, yang berpusat di Florence, tak seperti kota Roma yang menyerap semua unsur-unsur Romawi kuno maupun modern. Firenze menolak semua pengaruh non-Renaissance. Firenze pernah menjadi ibu kota Italia di abad ke-19.
Jika kini pemerintah Saudi lebih memilih Italia sebagai ”kiblat” sutra buat kain Ka'bah, penguasa tanah Hijaz (Arab Saudi) zaman dulu ternyata memilih kain dari Yaman, Irak, atau Mesir. Ka'bah pertama kali »berpakaian” pada 2.500 tahun silam, ketika suku Jurhm dari Yaman menguasai tanah Hijaz. Raja Tuba dari Hymir, Yaman, memasang kiswah berwarna merah yang didatangkan dari negeri itu.
 
Pada zaman leluhur Muhammad, pemasangan kiswah menjadi tanggung jawab masyarakat Arab dari suku Quraisy. Keluarga Abdul Muthalib, kakek nabi yang mendapat amanat menjaga Ka'bah, menyelubungi Ka'bah dengan kain putih dari Yaman. Pemasangan kain itu bertujuan melindungi dinding Ka'bah dari kotoran, debu, serta panas. Kiswah juga berfungsi sebagai hiasan.
Ketika Mekah diambil oleh kaum muslimin, mereka memutuskan untuk menanggalkan kiswah. Tapi kebakaran besar di sekitar Ka'bah membuat Nabi kembali memerintahkan agar Ka'bah dibungkus dengan kain putih dari Yaman. Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Utsman mengikuti tradisi menyarungi Ka'bah dengan memilih kain Koptik berwarna putih dari Mesir. Situs Emel.com menulis, kain halus ini dihasilkan oleh keturunan Kristen dari masyarakat Mesir kuno. Saat itu komunitas Kristen Koptik memang dikenal sebagai perajin kain dengan cita rasa seni yang tinggi.
 
Berikutnya, seiring bergantinya khalifah, Ka'bah pernah bersalin baju dengan rupa-rupa warna: merah, kuning, hijau, dan hitam. Jadwal pemasangannya pun pernah di bulan Muharam dan Ramadan. Namun, sejak Khalifah al-Mamun dari Dinasti Abbasiyah berkuasa, warna kiswah ditetapkan tak berubah dari waktu ke waktu: hitam. Lalu, pada 1340, tradisi pembuatan bordir diperkenalkan oleh penguasa Mesir.

Jumat, 17 Mei 2013

Negara Islam Paling Buruk Soal Kebebasan Beragama

AS: Negara Islam Paling Buruk Soal Kebebasan Beragama
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komisi Internasional AS untuk Kebebasan Beragama (US CIRF) dalam laporannya menyebut 10 dari 15 negara paling buruk soal kebebasan beragama adalah negara-negara Islam. Demikian laporan yang dipublikasikan US CIRF seperti dikutip dari The Washington Times, Senin (6/5).
Bendera Amerika Serikat
Bendera Amerika Serikat

Adapun ke-10 negara Islam atau negara berpenduduk mayoritas Muslim itu adalah Iran, 
Arab Saudi, 
Sudan, 
Uzbekistan, 
Mesir, 
Irak, 
Nigeria, 
Pakistan, 
Tajikistan, dan 
Turkmenistan. 
Di luar itu, terdapat Cina, Burma, Korea Utara, Vietnam dan Eritrea.

Semua negara yang disebut, menurut CIRF, membatasi kegiatan keagamaan dan melecehkan minoritas. Nigeria misalnya gagal menangani konflik antar agama dan sekte. CIRF lantas mengelompokan negara-negara ini sebagai "Tier I", maksudnya negara-negara yang mendapat perhatian khusus. 


Reporter : Agung Sasongko
Redaktur : Fernan Rahadi

Sabtu, 11 Mei 2013

Bila Aisyah is relaxed singing

Bila Aisyah, girls 4-year-old was happy to sing

Gerhana Matahari 10 Mei 2013

Fenomena Gerhana Matahari Sebagian (GMS) diamati dengan menggunakan teleskop di Taman Pintar, Yogyakarta, Jumat (10/5). Gerhana tersebut dapat diamati dari kawasan Samudra Pasifik termasuk sebagian besar wilayah Indonesia tapi di Indonesia hanya mengalami Gerhana Matahari Sebagian

 
MADIUN, 10/5 - GERHANA MATAHARI. Fenomena alam Gerhana Matahari terlihat dari Kota Madiun, Jatim, Jumat (10/5). Gerhana matahari sebagian tersebut berlangsung mulai pukul 05.58 WIB hingga pukul 06.25 WIB. FOTO ANTARA/Fikri Yusuf/Koz/aww/13

 
SANUR, 10/5 - GERHANA MATAHARI. Fase puncak gerhana matahari cincin saat mulai terbit di Pantai Sanur, Bali, Jumat (10/5). Gerhana matahari cincin yang terjadi mulai pukul 5.39 Wita hingga 7.36 Wita itu dapat dilihat dari Samudera Pasifik namun di kawasan timur Indonesia terlihat berupa gerhana matahari sebagian. FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana/aww/13.

 Annular, Bulan terlalu kecil untuk menutupi seluruh disk Sun sehingga cincin atau "anulus" sinar matahari terang mengelilingi Bulan. Gambar ini diambil pada 
tanggal 20 Mei 2012 dari Grand Canyon

 SANUR, 10/5 - GERHANA MATAHARI. Fase akhir gerhana matahari cincin yang terpantau dari Pantai Sanur, Bali, Jumat (10/5). Gerhana matahari cincin yang terjadi mulai pukul 5.39 Wita hingga 7.36 Wita itu dapat dilihat dari Samudera Pasifik namun di kawasan timur Indonesia terlihat berupa gerhana matahari sebagian. FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana/aww/13

 
Women wearing protective glasses sit near another woman looking through a telescope at the annular solar eclipse from atop Observatory Hill in Sydney May 10, 2013. REUTERS/David Gray (AUSTRALIA - Tags: ENVIRONMENT)

PERINGATAN: Jangan melihat langsung ke matahari selama gerhana dengan teleskop atau mata telanjang Anda. Kerusakan mata yang parah dapat mengakibatkan dan ilmuwan menggunakan filter khusus untuk aman melihat matahari. 

Gerhana matahari pertama tahun 2013 terjadi pada descending node Bulan di Ares timur. Gerhana annular akan terlihat dari Australia, timur Papua Nugini, Kepulauan Solomon,dan Kepulauan Gilbert.


Kamis, 09 Mei 2013

Website LINK

Buka dan Baca serta Perhatikanlah dengan Kesadaran, Link : 72/172/2
1. Mengungkap Kiamat
   Yaumul sa'ah : Hari Kehancuran total alam semesta dan makluk - Link: 22/1 ; 81/1, 2, 3, 4, 5, 6
     54/1, 75/8, 9 ; 56/4, 5. 6. 99/1, 23, 4, 5; 7/178; 51/1, 2, 3, 4, 5; 100/1, 2, 3, 4, 5,6; 25/25, 52/9, 10
      73/18, 19
    Yaumul kiamat : Hari beridirinya kembali alam semesta dan dibangkitkannya makluk
     Link: 14/48
    Yaumus hisab  : Hari perhitungan amal manusia dan pembalasan amalnya...
    Orang-orang mukmin yang beramal sholeh kitab rekamannya ada di ILLiyin Link: 83/18
     Orang-orang yang mendustakan kitab rekamannya ada di Sijjiin  Link: 83/7
2. Mengungkap hidup setelah mati


Semoga Allah menunjuki kita untuk tetap istiqomah menjalani hidup didunia ini kepada Sirotholmustaqim, Al-Quran

Rabu, 08 Mei 2013

Mengerti dan Faham-lah Sekarang

1. Dabbah adalah makluk yang berjiwa, yang berjalan dengan perutnya,
   dengan 2-kaki, dengan 4-kaki dan manusia termasuk dabbah link: 8/22, 55, 
     42/29, 24/45, 31/10, 6/38
2. Samawat adalah Planet-planet 

3. Rawasia : (pusat gravitasi=proton) link: 31/10
4. 

Rabu, 01 Mei 2013

Siksa Kubur

Adakah Siksa Kubur...?
Banyak sekali cerita tentang keadaan di dalam kubur, 
Ada yang mengatakan bahwa mayat dihidupkan kembali lalu didatangi oleh malaikat dengan penyiksaan terhadap kafir dan memberikan harapan pada mukmin.
Ada pula yang mengatakan bawa yang ditanyai itu adalah roh orang yang mati, maka yang kafir disiksa oleh malaekat dengan berbagai cara sedangkan yang mukmin dperlihatkan gambaran surga
Tetapi semua itu adalah cerita tradisional yang kini bertebaran di antara masyarakat muslim, disamping tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam sejarah yang berlaku, juga tidak pernah tercantum dalam Al-Quran.
Bagaimana pula orang yang telah menjadi mayat dalam keadaan membusuk itu dapat ditanyai, padahal untuk mendengar dan menjawab suatu pertanyaan dibutuhkan kesadaran dan kesadaran itu didapat dari adanya tubuh dan roh. Sedangkan orang yang sedang tidur tidak lagi memiliki kesadaran apalagi orang yang telah menjadi mayat. Kalau benarlah mayat dalam kubur ditanyai malaekat maka banyak sekali hukum Allah yang telah dilanggarnya antara lain:

    Kehidupan dua kali itu berlaku didunia ini dan di akhirat nanti. Jika orang
    ditanyai dalam kubur berarti orang itu hidup maka keadaan itu
    bertentangan dengan Al-Quran. Link: 39/42, 76/1 
@ Al-Quran Menyatakan bahwa makhluk yang tertinggi adalah manusia,
    betapa caranya malaekat dapat menanyai manusia itu apalagi dalam
    keadaan mati
Kalau dikatakan orang yang mati itu ditanyai rohnya oleh malaikat maka 
    ini lebih kacau lagi, karena roh itu tidak berpikiran dan tidak sanggup
    menjawab pertanyaan, sedangkan roh adalah wujud gaib yang
    hanya diketahui oleh Allah sendiri. Betapa pula malaekat yang tidak tahu
    kegaiban itu dapat menanyai wujud gaib
Kalau benarlah mayat seseorang ditanyai oleh malaekat, maka hal itu
    berarti bahwa Allah tidak mengetahui gerak tindak manusia itu ketika
    hidupnya, padahal semuanya berlaku ketentuan terdahulu dari Allah

Kini kita periksa kenapa timbul berbagai cerita dalam kalangan muslim, tentang keadaan dalam kubur itu?. Ajaran Islam yang disampaikan Muhammad di bumi ini telah didahului oleh berbagai ajaran hidup yang umumnya tidak berdasarkan wahyu Allah. Penganut agama-agama itu kemudian memeluk Islam tetapi mereka tetap juga mengingat soal-soal gaib dengan aliran fikiran ajaran agama yang telah ditinggalkan, bukan itu saja malah juga berbagai pekerjaan dan upacara yang mereka pusakai. Di samping itu ada lagi kemungkinan lain, yaitu tanggapan keliru atas ayat Al-Quran seperti misalnya atas ayat: 

QS An-Nahl 16/27
Kemudian di Hari Kiamat DIA hinakan mereka dan berfirman: "Dimana serikat-KU yang kamu berpihak padanya dulu?". Berkata orang-orang yang diberi ilmu: "Bahwa kehinaan dan kejahatan hari ini atas orang-orang kafir”. 

QS An-Nahl 16/28
Orang-orang yang diwafatkan (dipindahkan) Malaikat, karena menzalimi diri mereka sendiri, melakukan penyerahan (aslama): ”Tidaklah kami melakukan dari kejahatan, ketahuilah bahwa Allah mengetahui dengan apa yang kamu lakukan”.

QS An-Nahl 16/29
Masukilah pintu-pintu Jahannam kekal di dalamnya. Sangat jahat tempat tinggal orang-orang sombong itu. 

QS An-Nahl 16/32
Orang-orang yang diwafatkan Malaikat selaku orang-orang baik, dikatakan: ”Salaamun alaikum” (keselamatan atasmu). Masukilah Surga itu karena yang telah kamu lakukan. 

QS An-'Am 6/93
Dan siapakah yang lebih zalim dari orang-orang yang mengadakan kedustaan atas Allah atau yang mengatakan: ”Telah diwahyukan kepadaku", padahal tidak diwahyukan kepadanya sesuatupun. Begitu pula orang yang mengatakan: ”Akan aku turunkan yang semisal dengan apa yang Allah turunkan”. Kalau kamu lihatlah ketika orang-orang zalim itu bangkit dari mati (ghomarotil maut), Malaikat mengulurkan tangannya (sambil berkata): ”Keluarkanlah dirimu (anfusmu). Hari ini kamu dibalas dengan siksaan hina tersebab apa yang kamu katakan dulu atas Allah tanpa hak dan kamu menyombongkan diri tentang Ayat-Ayat-NYA.

Semua Ayat Suci diatas menggambarkan kejadian yang akan berlaku di akherat nanti waktu semua diri dihidupkan kembali untuk menerima pembalasan dari nilai hidup ini. Orang-orang zalim dipindahkan malaekat ke tempat tertentu di neraka dimana mereka akan disiksa untuk selamanya. Dan Orang-orang muslim dipindahkan ke tempat tertentu di surga sesuai dengan yang  dimaksudkan oleh ayat: 39/71, 72, 73. Tetapi selama ini orang mengartikan maksud ayat-ayat itu sebagai gambaran kejadian sewaktu orang akan menemui kematian pada kehidupan kini.

Pada umumnya orang menterjemahkan istilah "ghomarotul maut" dengan "pingsan menjelang maut" sama saja dengan terjemahan "sakaratulmaut" pada ayat 50/19. Padahal arti ghomarotul maut adalah bangun dari mati di akherat nanti ternyata dengan siksaan langsung  diberikan kepada orang-orang zalim. Semua ayat suci tersebut memperlihatkan tugas malaekat yang oleh kebanyakan orang diperkirakan berlaku dalam kubur karenanya timbullah kepercayaan tentang adanya  siksa kubur. Kepercayaan itu telah berlaku semenjak dulunya selaku tanggapan keliru atas wahyu yang disampaikan Rasul-rassul, maka untuk menghindarkan langsung siksaan kubur demikian, orang langsung membakar mayat familinya agar tidak disiksa oleh malaekat.

Akhirnya terjawablah bahwa siksa dalam kubur tidak pernah berlaku dan Allah tidak akan menyiksa mayat, dalam kubur mayat tidak dihidupkan karena hidup adalah dua kali, kini dan nanti di akherat. Adanya kepercayaan tentang malaekat menanyai mayat di dalam kubur ditimbulkan oleh kesalahan pengertian. Al-Quran tidak pernah menyatakan siksaan kubur, tetapi sering sekali memberikan keterangan adanya siksaan didunia kini dan di akherat nanti yaitu dikala manusia dalam keadaan  hidup dan sadar. Dari itu kita dengarlah orang mendo'a sesuai dengan ajaran Al-Quran "Wahai Tuhankami, datangkanlah pada kami kebaikan didunia ini dan kebaikan di Akherat nanti dan selamatkanlah kami dari siksaan neraka"

link: adakah siksa kubur..oleh Wedul Sherenian?