Tiga Golongan Manusia Pada Hari Kiamat 1.Golongan Orang yang Beriman Paling dahulu adalah orang-orang yang didekatkan dengan Allah 2.Golongan Kanan alangkah mulianya golongan ini 3.Golongan Kiri alangkah sengsaranya golongan ini! QS:Al-Waqi'ah

Senin, 07 November 2016

Penjelasan Buya Syafii Maarif Megejutkan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gegabah dan Tidak Teliti Nyatakan Ahok Hina Al-Quran

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA – Hal yang mengejutkan disampaikan oleh Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif atau biasa disapa Buya Syafii terkait kasus dugaan penistaan agama pada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Menurutnya, Ahok tidak melakukan penghinaan terhadap Al Quran saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.Buya Syafii memiliki alasan sendiri.

Ia kemudian memaparkan penilaiannya.

Selain itu Buya juga mengkritik Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Sekiranya saya telah membaca secara utuh pernyataan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu yang menghebohkan itu," kata Buya Syafi'i dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (7/11/2016).
Ia mengaku tidak sempat mengikuti pendapat dan pernyataan sikap MUI yang telah dibacakan dengan penuh emosi saat diundang program salah satu‎ televisi nasional, namun belakangan baru membaca isi pendapat dan pernyataan sikap MUI melalui internet.

"Dalam fatwa itu jelas dituduhkan bahwa Ahok telah menghina Al Quran dan menghina ulama sehingga harus diproses secara hukum," ujarnya.

Namun, saat itu, ungkap Buya Syafii, akal sehatnya mengatakan bahwa Ahok bukan orang jahat yang kemudian ditanggapi beragam oleh berbagai kalangan.

Setelah itu, Buya Syafii mendapat hujatan cukup banyak, begitu juga yang membela.

"Semua berdasarkan Fatwa MUI yang tidak teliti itu, semestinya MUI sebagai lembaga menjaga martabatnya melalui fatwa-fatwa yang benar-benar dipertimbangkan secara jernih, cerdas, dan bertanggung jawab," kata Buya.

Dia meminta masyarakat perhatikan dengan seksama kutipan Ahok saat kunjungan kerja ke Pulau Pramuka, 27 September 2016 seperti yang tersebar di internet.

Jika diperhatikan seksama tidak ada ucapan Ahok yang menghina.

"Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pakai Surat Al-Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya. Perhatikan, apa terdapat penghinaan Al-Quran? Hanya otak sakit saja yang kesimpulan begitu," katanya.

Apalagi, kata Buya Syafii, jika sampai menista langit, jauh dari itu. Perkara dikesankan menghina ulama menurutnya tak perlu dibahas.

Menurutnya, pokok masalah disini adalah pernyataan Ahok di depan publik disana agar jangan percaya sama orang karena dibohongin pakai surat surat Al-Maidah 51.

Ahok sama sekali tidak mengatakan surat Al-Maidah 51 itu bohong.

"Yang dikritik Ahok adalah mereka yang menggunakan ayat itu untuk membohongi masyarakat agar tidak memilih dirinya," katanya.

Buya Syafii mengatakan pusat perhatian tulisan ini adalah tidak benar Ahok menghina Al Quran sesuai kutipan lengkap keterangannya di Pulau Pramuka diatas.

Dirinya menyesalkan, pendapat gegabah MUI ternyata telah berbuntut panjang. Bahkan, demo 4 November bentuk kongkretnya.

"Apakah kita mau mengorbankan kepentingan bangsa dan negara itu akibat fatwa yang tidak cermat itu? Atau apakah seorang Ahok begitu ditakuti di negeri ini, sehingga harus dilawan dengan demo besar-besaran? Jangan jadi manusia dan bangsa kerdil," katanya. (*)


Pernytaan Buya Syafii Lainnya:
Kata Kunci Buya Syafii Maarif untuk Meraih Kedamaian
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Syafi'i Maarif mengakui, menciptakan kedamaian dan kerukunan di muka bumi bukanlah perkara mudah. Namun, ada satu kunci penting untuk mencapai kerukunan dalam perbedaan, yakni ketulusan.
"Saya juga tidak tahu bisa dekat, termasuk dengan Biksu sahabat saya. Padahal yang seagama saja kadang tidak dekat," ujar Syafi'i Maarif dalam bagian Pidato Kebangsaan dan Pentas Seni Budaya Nusantara di Taman Beringin Sukarno di Universitas Sanata Dharma (USD), Jumat (21/8/2015) malam.
Syafii menuturkan, menciptakan kerukunan dan toleransi selalu saja dibarengi riak-riak kecil intoleransi. Sebab, manusia memiliki sifat egois. "Memang tidaklah mudah, tapi cita-cita terciptanya kedamaian itu harus terus diperjuangkan," ucap dia.
"Saya pernah ditanya Pendeta di Manado, bagaimana menciptakan kerukunan? Saya jawab kuncinya dengan ketulusan," ujar Syafi'i lagi.
Dia menjelaskan, ketulusan itu mengandung sikap mau saling mengerti dalam perbedaan. Mau menghormati perbedaan dan mau bersaudara dalam perbedaan. "Asal kita mau tulus, maka akan tercipta kedamaian dan toleransi," tegas dia.

Minggu, 06 November 2016

Buni Yani Penggugah Video Ahok

Buni Yani Cengar-Cengir Saat Dicecar Pertanyaan Oleh Aiman

Kasihan Buni Yani Dipecat dari Pekerjaannya


Nusron Wahid Kuliahi

Jumat, 04 November 2016

Demo Dugaan Penistaan Agama 4 Nopember 2016

200 Ribu Orang Turun Demo Ahok dengan Biaya Rp 100 Miliar

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - KH Bachtiar Nasir, selaku ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menyampaikan, total dana untuk demonstrasi kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jumat (4/11/2016), mencapai Rp 100 miliar.
"Bukan hanya Rp 10 miliar, nyatanya, mungkin lebih Rp 100 miliar. Kami disubsidi lebih dari Rp 100 miliar," ungkapnya, dalam Konfrensi pers di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Menurutnya dana tersebut berasal dari seluruh rakyat Indonesia yang menjadi donatur untuk digunakan sebagai penyedia dapur umum dan penunjang kesehatan. 

"Jumlah massanya ada seratus ribu, tapi saat ini diperkirakan akan mencapai dua ratus ribu orang," ungkapnya.

GNPF-MUI yang menjadi pengerak aksi tersebut menuntut agar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ditangkap demi tegaknya supremasi hukum dan rasa keadilan dari kekecewaan terhadap pernyataannya. 

Namun Pengurus Front Pembela Islam (FPI), Habib Novel Bamukmin membantah demo terhadap cagub petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga telah menistakan agama dan menghina ulama dibayar oleh pihak tertentu.

"Bohong itu kalau kami terima dana miliaran buat demo Ahok. Demo kami murni untuk membela agama. Kalau ada nyumbang paling air minum," kata Novel.
Dia merasa unjuk rasa itu rawan dijadikan alat oleh kelompok tertentu untuk membuat suasana negeri ini gaduh dan rusuh.

"Saya takut dan khawatir ada ormas yang anggotanya diperalat oleh kelompok-kelompok tertentu dan masuk skema sebagai martir yang bertujuan membuat negara semakin tidak terkendali," kata pria yang akrab disapa Akom melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/10/2016).
Dari berbagai daerah, kata dia, sudah mulai terlihat gerakan-gerakan untuk menuntut Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diproses hukum karena diduga telah menistakan agama Islam.

"Situasi ini mulai mengkhawatirkan bila melihat sebaran demonstrasi masyarakat," ujarnya.

Oleh karena itu, Akom meminta kepada seluruh tokoh untuk menghindari pernyataan yang dapat menimbulkan gesekan atau ketegangan terkait ucapan kontroversial Ahok di Kepulauan Seribu.
"Pernyataan-pernyataan yang dapat memicu ketegangan di masyarakat harus dihindari. Sebaliknya, tokoh-tokoh politik harus memberikan pernyataan yang menciptakan kedamaian," kata dia.

Di samping itu, Akom meminta kepada para pemimpin bangsa untuk ikut bertanggung jawab menjaga kedamaian dan memberikan ketenangan di tengah masyarakat yang sedang marah ini.

"Perlu kebijaksanaan dan perhatian sangat serius dari para pemimpin bangsa saat ini," tandasnya.
Kapolda Metro Jaya Ins­pektur Jenderal Polisi M Iriawan menegaskan tidak ada perintah tembak di tempat terhadap pendemo yang akan berunjuk rasa menolak penistaan agama pada Jumat (4/11) mendatang.
"Di Polri tidak ada perintah untuk menembak di tempat dalam pelaksanaan pengamanan demo," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/10).
Pernyataan Irjen Polisi M Iriawan melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya itu sebagai klarifikasi sejumlah pemberitaan mengenai perintah tembak di tempat bagi pendemo.
Awi mengatakan anggota Polri tidak diperbolehkan membawa senjata api maupun tembak di tempat saat mengamankan unjuk rasa.
Awi meminta masyarakat mencermati pemberitaan yang berkembang ingin memperkeruh suasana dan menimbulkan keresahan terhadap masyarakat.
"Dengan memelintir pemberitaan, provokasi yang membuat suasana panas agar saling berhadapan," ujar Awi.
Ditegaskannya lagi, tidak ada instruksi tembak di tempat saat pengamanan aksi demonstrasi.
"Sekali lagi kami tekankan, tidak pernah kami dengar ada perintah tembak di tempat," kata dia.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu mengimbau media massa meluruskan dan menyampaikan informasi yang "sejuk" kepada masyarakat.
Polri, menurut Awi, akan mengawal setiap aksi demontrasi agar berjalan aman dan damai karena kegiatan unjukrasa hak setiap warga negara.
Terkait informasi perintah tembak di tempat, Awi meminta masyarakat mewaspadai pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen unjukrasa untuk anarkis bahkan ingin Indonesia seperti negara di Timur Tengah.
Awi menyatakan Polri bersama TNI akan berupaya maksimal mengamankan DKI Jakarta dan kota lainnya di seluruh Indonesia agar tetap aman dan damai.

Bantuan Brimob
Sementara itu Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar membenarkan surat edaran bantuan penempatan anggota Brimob pada jajaran seluruh Polda yang ditandatangani Wakil Komandan Korps Brimob Polri Brigjen Polisi Anang Revandoko.
Mantan Kapolda Banten itu menjelaskan Anang memerintahkan seluruh anggota Brimob siap siaga karena akan diperbantukan di Polda yang membutuhkan personel tambahan.
Menurut Boy, Brimob yang diperbantukan ke daerah mencapai 5.000 personel, termasuk dari Mabes Polri.
Surat edaran juga terkait Siaga I bagi seluruh anggota Brimob agar menunda permohonan cuti karena kebutuhan kekuatan cukup banyak namun jumlah terbatas.
Jika tidak ada kepentingan mendesak, seluruh anggota Brimob tidak diperbolehkan meninggalkan satuan tanpa izin atasan.
Wakil Komandan Korps Brimob Polri Brigjen Polisi Anang Revandoko menerbitkan Nota Dinas Nomor: B/ND-35/X/2016/Korbrimob tertanggal 28 Oktober 2016 yang menyampaikan kepada para Asisten/Komandan/Kepala dalam rangka mengantisipasi gangguan Kamtibmas di seluruh wilayah NKRI dan perkembangan situasi di lapangan maka dinyatakan Siaga I.
Siaga I terhitung mulai Jumat (28/10/2016) malam hingga ada pencabutan status terhadap kesiagaan personel Brimob Polri. (WartaKota/Alija Berlian Fani/bin/Ant/tribun)






Selasa, 01 November 2016

ALLAH DEKAT BERSAMA ORANG BERIMAN

Iklas, Sabar dan Tawakal Bekal Bahagia di Dunia dan Akhirat

Kenapa Aku tidak mendapatkan apa yang aku inginkan ?
QS Al-Baqarah 2/216

Orang Beriman dilarang berhati lemah dan bersedih hati !
QS Ali Imran 3/139 

Cara orang beriman menghadapi cobaan dan ujian hidup di dunia :
QS Al-Baqarah 2/45
Cinta yang pernah Allah letakkan pada Nabi Ibrahim saat mengujinya dengan api..!
Cibta yang pernah Allah lukiskan di hati Nabi Ayyub
Cinya yang pernah Allah hujamkan pada Nabi Muhammad SAW dengan ujian dari kaumkafir quraisy
Cinta yang sam yang pernah Allah tanamkan kepada para nabi melalui ujian.Meski kadarnya tidak sama tetapi itu adalah bagian dari Cinta Allah
Saudaraku..!
Allah bebankan masalah di pundakmu agar engkau menunfuksujud kepada-Nya


Orang beriman hanya berharap kepada Allah yang Maha Kuasa atas setiap sesuatu
QS At-Taubah 9/129 

Orang Beriman dilarang Frustasi !
QS Yusuf 10/12

Allah teteskan kepedian di qalbumu agar air matamu mengalir mengingat-Nya
Allah letakkan kesempitan di hatimu agar engkau mengingat-Nya, melapangkan hati.Semua karena Allah mencintai Doa dan sujudmu memohon kepada-Nya

Saudaraku..!
Bukankah mereka yang beriman pasti Allah uji !? Sebagai pembuktian bahwa kita orang yang beriman.
Beriman kepada Allah saat lapang dan sempit. Lalu panyaskah kita memohon surga tanpaujian ? Ya orang beriman pasti mendapat ujian..!


Orang Beriman Pasti diuji oleh Allah Yang Maha Rahman
QS Al-Ankabut 29/2, 3 

Ujian dari Allah bagi orang beriman tidaklah berat!
QS Al-Baqarah 2/286

Saudarku..!
Jika hari ini pundakmu terlalu berat menahan masalahmu,
Saat itu juga sajadah menunggmu untuk bermunajad dan Saat itu juga Allah sedang menantimu untuk memohon
Memohonlah belas kasih Allah dan cinya-Nya karena setiap ujian adalah bentuk cinta-Nya