200 Ribu Orang Turun Demo Ahok dengan Biaya Rp 100 Miliar
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - KH Bachtiar Nasir,
selaku ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia
(GNPF-MUI) menyampaikan, total dana untuk demonstrasi kasus penistaan
agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Jumat
(4/11/2016), mencapai Rp 100 miliar.
"Bukan hanya Rp 10 miliar, nyatanya, mungkin lebih Rp 100 miliar.
Kami disubsidi lebih dari Rp 100 miliar," ungkapnya, dalam Konfrensi
pers di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Menurutnya dana tersebut berasal dari seluruh rakyat Indonesia yang
menjadi donatur untuk digunakan sebagai penyedia dapur umum dan
penunjang kesehatan.
"Jumlah massanya ada seratus ribu, tapi saat ini diperkirakan akan mencapai dua ratus ribu orang," ungkapnya.
GNPF-MUI yang menjadi pengerak aksi tersebut menuntut agar Gubernur
DKI Basuki Tjahaja Purnama ditangkap demi tegaknya supremasi hukum dan
rasa keadilan dari kekecewaan terhadap pernyataannya.
Namun Pengurus Front Pembela Islam (FPI), Habib Novel Bamukmin
membantah demo terhadap cagub petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
yang diduga telah menistakan agama dan menghina ulama dibayar oleh pihak
tertentu.
"Bohong itu kalau kami terima dana miliaran buat demo Ahok. Demo kami
murni untuk membela agama. Kalau ada nyumbang paling air minum," kata
Novel.
Dia merasa unjuk rasa itu rawan dijadikan alat oleh kelompok tertentu untuk membuat suasana negeri ini gaduh dan rusuh.
"Saya takut dan khawatir ada ormas yang anggotanya diperalat oleh
kelompok-kelompok tertentu dan masuk skema sebagai martir yang bertujuan
membuat negara semakin tidak terkendali," kata pria yang akrab disapa
Akom melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/10/2016).
Dari berbagai daerah, kata dia, sudah mulai terlihat gerakan-gerakan
untuk menuntut Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diproses hukum
karena diduga telah menistakan agama Islam.
"Situasi ini mulai mengkhawatirkan bila melihat sebaran demonstrasi masyarakat," ujarnya.
Oleh karena itu, Akom meminta kepada seluruh tokoh untuk menghindari
pernyataan yang dapat menimbulkan gesekan atau ketegangan terkait ucapan
kontroversial Ahok di Kepulauan Seribu.
"Pernyataan-pernyataan yang dapat memicu ketegangan di masyarakat
harus dihindari. Sebaliknya, tokoh-tokoh politik harus memberikan
pernyataan yang menciptakan kedamaian," kata dia.
Di samping itu, Akom meminta kepada para pemimpin bangsa untuk ikut
bertanggung jawab menjaga kedamaian dan memberikan ketenangan di tengah
masyarakat yang sedang marah ini.
"Perlu kebijaksanaan dan perhatian sangat serius dari para pemimpin bangsa saat ini," tandasnya.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan menegaskan tidak
ada perintah tembak di tempat terhadap pendemo yang akan berunjuk rasa
menolak penistaan agama pada Jumat (4/11) mendatang.
"Di Polri tidak ada perintah untuk menembak di tempat dalam
pelaksanaan pengamanan demo," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya
Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono melalui keterangan tertulis di
Jakarta, Minggu (30/10).
Pernyataan Irjen Polisi M Iriawan melalui Kabid Humas Polda Metro
Jaya itu sebagai klarifikasi sejumlah pemberitaan mengenai perintah
tembak di tempat bagi pendemo.
Awi mengatakan anggota Polri tidak diperbolehkan membawa senjata api maupun tembak di tempat saat mengamankan unjuk rasa.
Awi meminta masyarakat mencermati pemberitaan yang berkembang ingin
memperkeruh suasana dan menimbulkan keresahan terhadap masyarakat.
"Dengan memelintir pemberitaan, provokasi yang membuat suasana panas agar saling berhadapan," ujar Awi.
Ditegaskannya lagi, tidak ada instruksi tembak di tempat saat pengamanan aksi demonstrasi.
"Sekali lagi kami tekankan, tidak pernah kami dengar ada perintah tembak di tempat," kata dia.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu mengimbau media massa
meluruskan dan menyampaikan informasi yang "sejuk" kepada masyarakat.
Polri, menurut Awi, akan mengawal setiap aksi demontrasi agar
berjalan aman dan damai karena kegiatan unjukrasa hak setiap warga
negara.
Terkait informasi perintah tembak di tempat, Awi meminta masyarakat
mewaspadai pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen
unjukrasa untuk anarkis bahkan ingin Indonesia seperti negara di Timur
Tengah.
Awi menyatakan Polri bersama TNI akan berupaya maksimal mengamankan
DKI Jakarta dan kota lainnya di seluruh Indonesia agar tetap aman dan
damai.
Bantuan Brimob
Sementara itu Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar
membenarkan surat edaran bantuan penempatan anggota Brimob pada jajaran
seluruh Polda yang ditandatangani Wakil Komandan Korps Brimob Polri
Brigjen Polisi Anang Revandoko.
Mantan Kapolda Banten itu menjelaskan Anang memerintahkan seluruh
anggota Brimob siap siaga karena akan diperbantukan di Polda yang
membutuhkan personel tambahan.
Menurut Boy, Brimob yang diperbantukan ke daerah mencapai 5.000 personel, termasuk dari Mabes Polri.
Surat edaran juga terkait Siaga I bagi seluruh anggota Brimob agar
menunda permohonan cuti karena kebutuhan kekuatan cukup banyak namun
jumlah terbatas.
Jika tidak ada kepentingan mendesak, seluruh anggota Brimob tidak diperbolehkan meninggalkan satuan tanpa izin atasan.
Wakil Komandan Korps Brimob Polri Brigjen Polisi Anang Revandoko
menerbitkan Nota Dinas Nomor: B/ND-35/X/2016/Korbrimob tertanggal 28
Oktober 2016 yang menyampaikan kepada para Asisten/Komandan/Kepala dalam
rangka mengantisipasi gangguan Kamtibmas di seluruh wilayah NKRI dan
perkembangan situasi di lapangan maka dinyatakan Siaga I.
Siaga I terhitung mulai Jumat (28/10/2016) malam hingga ada pencabutan status terhadap kesiagaan personel Brimob Polri. (WartaKota/Alija Berlian Fani/bin/Ant/tribun)
Baca berita terkait:
1.Tiba di Bareskrim Polri, Imam Besar FPI Minta Ahok Ditetapkan Tesangka Malam Ini
2.Kapolri Bingung, FPI Minta Ditunda Pemeriksaan padahal Kami Mau Cepat Usut Ahok
3.Kru Metro TV Diusir Paksa Elemen Ormas di Masjid Agung Medan
4.Yang Dilakoni Ustaz Yusuf Mansur saat Gelaran Demo Akbar 4 November
1.Tiba di Bareskrim Polri, Imam Besar FPI Minta Ahok Ditetapkan Tesangka Malam Ini
2.Kapolri Bingung, FPI Minta Ditunda Pemeriksaan padahal Kami Mau Cepat Usut Ahok
3.Kru Metro TV Diusir Paksa Elemen Ormas di Masjid Agung Medan
4.Yang Dilakoni Ustaz Yusuf Mansur saat Gelaran Demo Akbar 4 November
5.SBY Imbau Jangan Gara-gara Ahok Negara Terbakar
6.Demo Akbar Protes Ahok Berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan
7.Wakil Walikota Ini Malah Sebut Demo 4 November Mimpi Sebagai Arab Spring
8.Miliki Kesadaran Tinggi, Para Pendemo Ahok Lakoni Aksi Jaga Kebersihan
6.Demo Akbar Protes Ahok Berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan
7.Wakil Walikota Ini Malah Sebut Demo 4 November Mimpi Sebagai Arab Spring
8.Miliki Kesadaran Tinggi, Para Pendemo Ahok Lakoni Aksi Jaga Kebersihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar